Ajaibnya Sedekah (1)

Oleh : Muhammad Nussyirwan

Kurang lebih 2 minggu yang lalu, di siang hari, perut ini terasa lapar. Ku langkahkan kakiku keluar kantor, aku belum berpikir apa yang akan ku makan siang ini. Sekilas terpikir untuk makan di tempat biasa, warung makan di mobil VW. Wah…ternayata ramai juga disana, malas rasanya ikut antri, perut udah terasa lapar. Akhirnya aku makan disebelahnya saja..makan gado-gado saja,biar cepat.

Tak lama berselang saat aku sedang menikmati makan siangku, datang menghampiriku seorang nenek yang meminta makan. Ia mengaku sedari pagi belum masuk makanan apapun, hanya segelas teh saja di pagi hari tadi. Aku lihat ke saku bajuku ternyata tidak kudapatkan uang receh atau uang kecil. Aku bilang ke nenek itu sambil menunjuk ke tempat warung Mobil VW “ Nanti ya nek…setelah makan nanti ada kembaliannya baru saya bisa beri”. Ternyata mungkin nenek itu salah mendengar atau tidak mengerti maksudku, ia langsung menghampiri si penjual nasi dan bilang nanti Bapak itu yang bayar sambil menunjuk kepadaku. Si penjual nasi pun menoleh ke arahku dan segera aku anggukan kepalaku mengiyakan apa yang dikatakan si nenek itu.

Setelah memesan makanan yang dipilihnya, nenek tersebut kembali ke meja tempat aku makan, tepat berada di depanku. Sambil menunggu hidangannya datang, ia mengatakan kata-kata yang mirip dengan doa. “ Terima kasih ya pak…semoga diberi kesehatan, dilimpahkan rezeki dan seterusnya”. Aku pun sangat senang didoakan oleh nenek tersebut dan segera meng-amin-kan doanya.

Sebelum makanan yang ditunggu si nenek datang, aku sudah menghabiskan makanan di piringku dan kulihat ke jam, ternyata aku harus segera kembali ke ruangku. Aku bilang ke nenek tersebut, “ Kurang nggak nek makannya ? Kalau kurang pesan lagi aja…Atau butuh bekal nggak nanti untuk dibawa pulang?”. Si Nenek menjawab “ Terima kasih pak…sudah cukup kok”. Akhirnya aku berpamitan dengan nenek tersebut sambil kusisipkan di bawah piringnya uang lima ribu rupiah, buat bekal kataku. Si nenek sebenarnya mau menolak pemberianku, ia bilang sudah cukup. Namun aku bilang tidak apa-apa, jaga-jaga nek, kalau butuh di jalan. Aku pun meninggalkan si nenek tersebut sambil membayar makan siangku ke penjual nasi.

Aku kembali segera ke kantorku dan kulihat uangku sudah semakin menipis. Aku tidak tahu bagaimana untuk besok, padahal gajian masih beberapa hari lagi. Ya sudahlah…aku ikhlaskan dan ku serahkan saja semua urusanku kepada Allah.

Esok harinya ketika aku sampai di kantor, tak lama berselang berdering suara telepon dan rupanya ada seseorang yang mencariku. Rupanya teman kantorku di unit kerja yang berbeda denganku, ia bilang “ Wan, ini ada honor ngajarmu…segera diambil ya, orangnya sudah nunggu”. Alhamdulillah aku berseru, segera saja aku ke ruang temanku tersebut, dan ketika sampai aku disodori kwitansi tanda terima. Aku lihat jumlah di kwitansi tersebut sebesar Lima Ratus Ribu Rupiah. Wow…cukup besar buatku disaat aku sedang kekurangan seperti saat ini. Terima kasih ya Allah…Engkau memang Dzat yang tidak pernah menyalahi janji.

Ceritaku belum selesai… Pulang dari kantor, aku melihat seorang kakek tua yang jalannya sudah tertatih-tatih…Ia mengulurkan tangannya meminta-minta kepada orang-orang yang sedang makan di pinggir pintu gerbang kantorku. Karena jarak motorku dan kakek tersebut agak berseberangan, aku panggil kakek tersebut dengan isyarat tanganku. Si kakek kemudian bersegera menuju ke arahku.

Aku langsung keluarkan uang sepuluh ribu dari kantong celanaku dan kuberikan padanya. Si kakek itu berterima kasih dan mengucapkan Alhamdulillah. Ada kepuasan dalam hatiku ketika bisa membantunya.

Ketika aku sampai di rumah, aku mendapatkan sms dari teman usahaku, dan ia bilang ia menitipkan uang keuntungan usaha kepada teman kantorku yang ia temui hari ini. Jumlah uangnya sebesar kurang lebih 100 ribuan. Wah…Alhamdulillah aku kembali mengucapkan kalimat itu. Ternyata memang janji Allah adalah benar.

“Barangsiapa yang mendatangkan satu kebaikan, maka ia akan mendapatkan sepuluh kali balasan kebaikan yang ia lakukan. Dan barangsiapa yang mendatangkan kejahatan, maka ia tidak dibalas kecuali seperti apa yang telah ia lakukan.”

Maha Benarlah Allah dengan segala firman-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar