Belum bayar SPP tapi terdaftar sudah bayar

Saya seorang mahasiswa Perguruan Tinggi swasta di Jawa Tengah. Saya ingin berbagi cerita tentang keajaiban sedekah. Pada mulanya dulu saya kurang begitu paham tentang keajaiban sedekah tetapi setelah mendengarkan ceramah dari salah satu ustadz ternama, saya mulai melakukan sedekah dengan mengisi kotak amal yang ada di warung-warung makan setiap kali makan. Menyumbang pembangunan masjid meski sedikit, memberi uang kepada pengemis dan kalau ada kesempatan untuk bersedekah saya berusaha untuk bersedekah jika mempunyai uang.

Pada saat melakukan pembayaran uang SPP, saya bingung karena orang tua belum ada uang sehingga orang tua saya terpaksa menggadaikan motor untuk membayar uang SPP saya. Setelah menerima uang pemberian orang tua, saya melakukan pembayaran di Bank, tetapi pada saat melakukan pembayaran dari pihak teller bank mengatakan kepada saya bahwa saya telah membayar.

Anehnya padahal saya belum membayar uang SPP dan saya pun tidak mempunyai kwitansi pembayaran. Akhirnya saya di suruh konfirmasi ke loket pembayaran di bank yang ada di kampus. Kwitansi pembayaran digunakan sebagai syarat untuk mengisi krs secara online.

Ketika saya mengisi krs online ternyata bisa, sehingga saya dapat langsung menerima hasil cetakan krs. Setelah melakukan konfirmasi di bank kampus juga sama bahwa saya sudah membayar, sehingga saya memberikan nomer HP saya kepada pihak teller bank agar nanti kalau ada mahasiswa yang komplain biar menghubungi saya. Uang tersebut sampai saat ini masih saya simpan kalau sewaktu-waktu ada yang menghubungi saya.

Saya beranggapan bahwa mungkin dari pihak bank melakukan kesalahan pada waktu memasukkan nama atau mungkin ada yang membayarkan SPP saya , tetapi siapa? Apa mungkin ini merupakan salah satu keajaiban sedekah. Hanya Allah SWT yang mengetahui. Semoga cerita ini dapat bermanfaat bagi pembaca semuanya. AMIN.

keajaiban sedekah pada anak yatim


pada tanggal 7 desember 2008, saya mengikuti ujian cpns kabupaten batang. Pada saat itu saya sedang menderita sakit fisik maupun sakit batin............................ sakit fisik karena saya sedang berada di puncak flu berat, sakit batin karena saya baru saja tertekan karena gagal dalam wawancara departemen kelautan dan perikanan di sidoarjo...........
sore hari pada h-1 sebelum hari ujian, saya sudah berada di tempat ujian, selain untuk memeriksa ruang ujian, sekalian saya menginap di masjid kompleks ujian di SMK Nusantara Batang......... ternyata kompleks SMK Batang merupakan kompleks pendidikan yang menyatu dengan asrama yatim piatu......... agak kikuk juga sich waktu pertama kali sholat maghrib dan isya di sana...........habis penampilanku kayak orang udik...............hihihi...........
waktu terus berlalu dan kemudian tibalah saatnya untuk mencoba memejamkan mata......sambil membunuh kesepian dengan sms-an dengan gadis pujaan..........hehehe...kebetulan waktu itu malam minggu dan saya sendirian menginap di masjid tersebut........karena peserta yang lain pada membooking hotel di pekalongan sampai kabarnya hotel/penginapan2 di sana penuh......tapi tidak apa-apa, sudah saya tekati (bertekad) dari rumah bahwa sebelum berhasil memang harus laku prihatin (bersusah payah) dulu...................
kemudian pada sekitar jam sembilan ada ibu beserta beberapa orang anak wanita menghampiri saya dan menyapa sambil membuka kunci masjid supaya saya tidur di dalam saja.....................di luar dingin katanya.............subhanallah...................ibu ini sama sekali tidak menaruh curiga pada saya (nggak seperti kebanyakan orang jaman sekarang yang curigaan). akhirnya saya pun memindahkan tas bawaan saya ke dalam.........dan kemudian mengobrol dengan seorang anak laki-laki yang kerap menginap di masjid tersebut, tak lupa, Bapak takmir masjid tersebut- saya lupa namanya- Bapak dari seorang pengusaha catering besar di Batang (semoga cateringnya makin laris ya.............) menghampiri dan menyapa saya untuk sekedar ngobrol ngalor-ngidul.
Dari obrolan itulah baru saya ketahui bahwa kompleks SMK Nusantara tersebut menjadi satu dengan asrama anak yatim....................................subhanallah......ternyata mereka pengertian sama saya dengan membukakan pintu masjid dan menyuruh saya masuk ke dalam masjid dan menyuruh tidur di dalam.........................semoga Allah merahmati mereka. coba kalo saya menginap di kompleks perumahan orang borju, dah pasti saya diusir..............hehehe....
singkat cerita selangkah kemudian saya mencoba memejamkan mata di dalam masjid,tapi tidak bisa karena saya justru sedang mengalami puncak flu berat yang saya alami.............hidung saya meler...........bersin keras...........dsb. saya sudah pasrah dengan ujian saya esok dengan kondisi yang kurang memungkinkan tersebut. sampai pada suatu pagi, saya mencoba sedikit mencari udara segar pagi hari setelah subuh sambil cari makan, tetapi makanan tersebut bukan untuk saya.........tapi saya bungkus untuk saya berikan pada anak yatim di sana.......
singkat cerita kemudian, saya berterimakasih dengan bapak takmir masjid tersebut , sambil menyerahkan amplop 20 ribu kepada bapak takmir tersebut......untuk kesejahteraan masjid saya bilang..........tapi bapak tersebut menolaknya.......saya tetap bersikeras dan memaksa bapak tersebut untuk menerima uangnya.........bukan untuk bapak tersebut, melainkan untuk kesejahteraan masjid (bapak tersebut udah kaya kok..............orderan cateringnya udah menguasai kota pekalongan segala......hehehe). Akhirnya Bapak tersebut bilang ke saya: " berikan saja uangnya kepada anak-anak yatim itu...............pasti barokah". saya tambah semangat, lha wong mereka anak yatim, kekasih Allah, dan saya mempercayai betul ucapan bapak tadi. Dengan semangat 45 saya berikan saja nasi bungkus dan uang 20 ribu tadi kepada anak yatim tersebut.
cerita berikutnya berlanjut ke ujian.........
saat ujian saya betul2 tersiksa dengan kondisi tubuh saya yang masih mengalami flu berat tersebut..........selama di ruang ujian, saya selalu slendap-slendup (nggak tau bahasa betawinya akh.........., keseringan baca the jakarta post sih, jadi kurang bisa mengartikan ke bahasa gaul hehehe...) karena hidung saya terus meler. akhirnya saya tidak bisa mengerjakan soal dengan maksimal. berikut persentasinya:
1. Mengerjakan soal dengan yakin = sekitar 15-20 persen
2. Mengerjakan soal dengan setengah yakin=60 persen
3. Mengerjakan soal dengan sangat nggak yakin= 10 persen.
4. mengerjakan soal dengan awur-awuran (sama sekali hanya menebak) = 15 persen.
akhirnya saya hanya pasrahkan saja hasilnya.............Pikiran rasional saya mengatakan bahwa peluang saya kecil sekali.
cerita berikutnya...........
teman saya yang baru saja berhasil lolos seleksi cpns di depkeu mengajak saya untuk bersenang-senang merayakan kelolosannya dengan menginap di hotel berbintang di kawasan malioboro yogya...........tapi saya tolak, karena jelas nggak barokah.......sebagai gantinya saya mengusulkan agar membagi sedekah saja kepada kalangan nggak mampu. Kemudian kami sepakat dan beberapa hari kemudian kami meluncur ke kawasan kota lama Semarang untuk membagikan nasi bungkus kepada para tukang becak disana...............dan masya Allah.......inilah realita kemiskinan yang selama ini tidak pernah saya lihat, banyak kakek-kakek yang masih menjajakan tenaganya menarik becak untuk mencari sesuap nasi...........di tengah guyuran hujan dan genangan banjir..............masya Allah.........selama ini saya hanya bisa bersenang-senang dan buta terhadap masalah ini......kalaupun saya mendengar kemiskinan yang amat sangat, itu hanya saya saksikan di TV dan Koran, lha wong kenyataannya penjualan motor di negara kita naik terus, dan motor teman saya selalu baru-baru.
Pada waktu itulah dibukakan mata saya bahwa kemiskinan dan kesenjangan tidak hanya ada di TV, tapi betul2 di depan mata kita..............di sekeliling kita...............saudaraku.

Pada sekitar tanggal 28 desember, saya melamun di tangga pintu utama masjid baiturahman semarang.................memikirkan jodoh dan pekerjaan..........saat itulah saya didatangi dua pengemis cilik......langsung saja mereka berdua saya beri masing-masing Rp.500, pengemis kedua, gadis kecil lalu bilang ke saya kalau dia mendoakan saya supaya saya dapat rejeki banyak..............langsung saja saya terloncat kegirangan...........karena saya baru saja membayangkan dapat istri cantik. Ah, siapa tahu habis ini saya dapet jodo cantik................dan kemudian...................

Seiring waktu berlalu tanggal 31 Desember pagi kakak saya menelepon, dan katanya saya masuk dan ketrima. Langsung saja saya berteriak alhamdulillah........histeris........dan langsung meluncur membeli Jawa Pos terbitan hari itu yang dijual agak mahal karena ada info pengumuman seleksi pengadaan CPNS. Segera saja saya membuka halaman pengumuman Pengadaan CPNS Kabupaten Batang tahun 2008 untuk formasi arsiparis, nomor 2, dengan nama BAGUS PRIYATMOKO. Alhamdulillah.............ya Allah. ya Rob...............terimakasih beribu-ribu kali hanya untukmu........................dan maafkan hambamu bila selama ini selalu berprasangka buruk terhadapmu...........................................................................

bila ingin tukar info soal pengalaman sedekah, bisa sms ke 085865182855

Keajaiban Sedekah

Assalamualikum

saya Rahma, sebenarnya saya memiliki cerita yang panjang tentang begitu benar dan yakin akan kebenaran dan janji Allah tentang sedekah, saya memiliki cerita yang sangat panjang sekali.

bulan agustus tahun 2008, adalh bukti dari kebesaran Allah yang saya sungguh tak menyangka bagaikan cerita dongeng , seketika itu banyak orang yang tercengang dan heran apa yang terjadi pada saya,,, hingga saat ini pun saya masih overwhelmed dengan keadaan itu, dibalik semua kesulitan yang tentu saja masih saya hadapi.

saya bingung dimana saya harus memulainya,sederhana sekali saya bekerja sebagai guru TK sebuah sekolah yang berbasis international kurikulum di bandung, alhamdulillah walaupun gaji yang saya dapatkan adalah sama dengan PNS.alhamdulilla....banyak hal tidak masuk akal ketika saya mengawali pekerjaan saya sebagai guru TK di sekolah ini.

1. ketika itu usia saya 24 tahun sekolah ini menggunakan buku dan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar, tentu saja bahasa indonesia juga, walaupun latarbelakang pendidikan adalah medis , D- 3 kesehatan lingkungan ,,saya di interview dengan bahasa inggris alhamdulillah mereka menerima saya sebagai guru disana. Allah lah yang membuat sesuatu yang tak mungkin menjadi mudah baginya untuk terjadi, tapi memang selama kuliah dan lulus SMA saya sudah banyak terlibat mengajar anak2 di TPA, bimbel atau privat jadi saya alhamdulillah sudah memiliki pengalaman mengajar anak2 dari TK sampai SMA

selama mengajar saya banyak kenalan dengan orang amerika dekat sekolah dan beberapa kesempatan pula saya mengundang mereka untuk berinteraksi dengan anak2 agar muncul kepercayaan diri mereka dengan native speaker,sehingga tak canggung lagi bagi saya melihat orang asing, sudah terbiasa dan semakin terasah kemampuan bahasa inggris saya.

alhamdulillah rizki yang Allah berikan dari gaji yang saya dapat, setiap hari saya bertekad untuk bersedekah ,,setiap pagi di gang kecil yang selalu saya lewati ada seorang ibu tua yang mengemis setiap saya melewati beliau saya tak lupa untuk memberi sedekah 1000 rupiah setiap hari, ataupun orang2 jompo yang mengemis alhamdulillah saya tak pernah melewatkan kesempatan ini untuk bersedekah seribu rupiah pada mereka.alhamdulillah rizki dari gajbertambah dengan adanya les tambahan dari anak anak kelas yang saya ajarkan.

lalu akhirnya sampai pada satu hari, saya menangis kepada Allah karena saya belum menikah, pada saat itu saya memohon pada Allah agar memberikan saya jodoh yang baik dan menjadi imam bagi saya.sudah lewat usia 25 tahun kekhawatiran tentu ada apalagi saya anak yang pertama dari 6 bersaudara saya sudah yatim, sejak umur 14 tahun.ibu sendiri yang membesarkan kami.

dan sama setelah mendengar keajaiban sedekah, saat itu saya bertekad untuk berkurban dengan uang gaji yang pas pasan dan patungan dengan uang ibu,hanya memohon kepada Allah semoga tahun depan saya menikah dan diberikan jodoh yang baik oleh Allah karena Alhamdulillah saya tidak pernah pacaran. dan tak banyak bergaul dengan ikhwan.saya percaya dengan menjaga izzah diri kita sebagai muslimah Allah akan memberikan yang terbaik sesuai janjinya dalam alquran.

selagi mengajar saya ambil kuliah pendidikan bahasa inggris,waktu itu dosen memberi tugas untuk cari bahan di internet dan iseng saya ingin tahu bagaiman keadaan orang muslim di belahan dunia lain, lau saya masuk situs MUSLIMA.COM itu adalah situs matrimony atau ajang mencari jodoh di internet.tapi waktu itu niat saya hanya ingin memperasah kemampuan bahasa inggris saya dan juga mengetahui keadaan saudara muslim kita di luar,sambil menambah pertemanan.

akhirnya 6 bulan saya menjadi member di situs ini,saya bertemu dengan brother yang baru masuk islam dari serbia yang tinggal di london, mula2nya saya hanya ingin berdiskusi tentang islam disana dan apalgi dia adalah seseorang yang baru masuk islam, akhirnya kami berdiskusi dan sama2 memiliki satu visi yang sama yaitu ingin meraih syurganya Allah,lalu kami bicara lewat telepon setiap hari, tak ada pembicaraan lain selain berdiskusi tentang islam dan cara hidup dalam islam, alhamdulillah .......

yang saya sangat herankan brother ini pemahaman islamnya jah lebih baik dan lebih banyak mengerti dibandingkan kita yang islamnya sudah dari lahir, walaupun beliau belum bisa baca alquran tapi sudah hafal surat an nas dan al ikhlas, dia masuk islam juga karena mendengar surat al ikhlas ,,,subhanallah

sampai 3 bulan kami berbicara on the phone..akhirnya..dia melamar saya "sister are you serious about marriage" can i ask your parents to have their blessing????saya kaget dan meminta kami berdua untuk sholat istikharah memohon bimbingan kepada Allah dan tentu saja ibu saya sangat kaget dan tak percaya...tapi akhirnya sebulan setelah itu kami menikah dengan estu ibu dan paman saya yang tinggal di australia sebagai wali, karena ibu saya tak bisa bahasa inggris, di indonesia jakarta,,,,,,

inilah bukti dari kebesaran dan keajaiban Allah, saya tidak menyangka jodoh yang Allah berikan lebih dari yang saya minta, ketika beliau datang berkunjung ke rumah kami yang sangat sederhana, dia melihat rumah kami atapnya banyak yang bocor, kami tinggal dirumah yang sederhana, lalu beliau meminta saya untuk memperbaikinya. walaupun saat itu beliau juga butuh uang untuk membayar asuransi mobilnya, tapi suami saya justru lebih mementingkan rumah kami untuk diperbaiki....dia sangat perhatian pada ibu dan adik2 saya.....sholatnya 5 waktu dimasjid, sholat berjamaah tak pernah ketinggalan bahkan sholat sunnah beliau jauh lebih rajin daripada saya sendiri.....

saya sangat bersyukur tak terhingga kepada Allah , yang telah memberikan suami yang sholeh dan baik dan sangat dermawan gemar bersedekah walaupun kini kami menghadapi masalah visa ,,,,, yang telah kami usahakan tapi tak bisa secepat itu untuk saya tinggal bersama beliau, tapi kami talk pernah menyerah... kami akan terus berusaha dan tetap berbuat yang terbaik untuk menolong anak2 yatim di indonesia selama saya masih disini.

alhamdulillah janji Allah adalah pasti dan keyakinan itu akan bertambah manakala kita mau mengamalkannya dan berusaha memperbaiki diri kita dengan amalan amalan yang disukai Allah walaupun hal itu sangat berat dan banyak godaanya, tapi percayalah apa yang kita miliki sekarang adalah berasal dari Allah, jadi jangan khawatir Allah akan memberikan keberkahan hidup dari usia dan harta yang kita infaqan di jalanya.

hidup hanya sekali jadikanlah hidup ini sebagai jalan untuk berbuat sesuatu, mengumpulkan bekal pulang jangan sampai kita lengah dan lalai, dan kehilangan kesempatan ini.Allah akann menolongmu jika kamu berusaha menolong saudaramu......... jadi Allah akan meringankan beban kita jika kita membantu meringankan saudara kita, menolong orang yang dalam kesulitan...

semoga Allah menjadikan kita ahli sedekah dan yakin akan janjinya, sesungguhnya Allah maha menepati janji .

mudah mudahan dari cerita ini ada hikmah yang bisa kita sharing , semoga llah selau membimbing kita ketika kita lupa ataupun ketika kita ingat.amiiiiiiiin

wassalam

Rahma Rahimah

Ajaibnya Sedekah (1)

Oleh : Muhammad Nussyirwan

Kurang lebih 2 minggu yang lalu, di siang hari, perut ini terasa lapar. Ku langkahkan kakiku keluar kantor, aku belum berpikir apa yang akan ku makan siang ini. Sekilas terpikir untuk makan di tempat biasa, warung makan di mobil VW. Wah…ternayata ramai juga disana, malas rasanya ikut antri, perut udah terasa lapar. Akhirnya aku makan disebelahnya saja..makan gado-gado saja,biar cepat.

Tak lama berselang saat aku sedang menikmati makan siangku, datang menghampiriku seorang nenek yang meminta makan. Ia mengaku sedari pagi belum masuk makanan apapun, hanya segelas teh saja di pagi hari tadi. Aku lihat ke saku bajuku ternyata tidak kudapatkan uang receh atau uang kecil. Aku bilang ke nenek itu sambil menunjuk ke tempat warung Mobil VW “ Nanti ya nek…setelah makan nanti ada kembaliannya baru saya bisa beri”. Ternyata mungkin nenek itu salah mendengar atau tidak mengerti maksudku, ia langsung menghampiri si penjual nasi dan bilang nanti Bapak itu yang bayar sambil menunjuk kepadaku. Si penjual nasi pun menoleh ke arahku dan segera aku anggukan kepalaku mengiyakan apa yang dikatakan si nenek itu.

Setelah memesan makanan yang dipilihnya, nenek tersebut kembali ke meja tempat aku makan, tepat berada di depanku. Sambil menunggu hidangannya datang, ia mengatakan kata-kata yang mirip dengan doa. “ Terima kasih ya pak…semoga diberi kesehatan, dilimpahkan rezeki dan seterusnya”. Aku pun sangat senang didoakan oleh nenek tersebut dan segera meng-amin-kan doanya.

Sebelum makanan yang ditunggu si nenek datang, aku sudah menghabiskan makanan di piringku dan kulihat ke jam, ternyata aku harus segera kembali ke ruangku. Aku bilang ke nenek tersebut, “ Kurang nggak nek makannya ? Kalau kurang pesan lagi aja…Atau butuh bekal nggak nanti untuk dibawa pulang?”. Si Nenek menjawab “ Terima kasih pak…sudah cukup kok”. Akhirnya aku berpamitan dengan nenek tersebut sambil kusisipkan di bawah piringnya uang lima ribu rupiah, buat bekal kataku. Si nenek sebenarnya mau menolak pemberianku, ia bilang sudah cukup. Namun aku bilang tidak apa-apa, jaga-jaga nek, kalau butuh di jalan. Aku pun meninggalkan si nenek tersebut sambil membayar makan siangku ke penjual nasi.

Aku kembali segera ke kantorku dan kulihat uangku sudah semakin menipis. Aku tidak tahu bagaimana untuk besok, padahal gajian masih beberapa hari lagi. Ya sudahlah…aku ikhlaskan dan ku serahkan saja semua urusanku kepada Allah.

Esok harinya ketika aku sampai di kantor, tak lama berselang berdering suara telepon dan rupanya ada seseorang yang mencariku. Rupanya teman kantorku di unit kerja yang berbeda denganku, ia bilang “ Wan, ini ada honor ngajarmu…segera diambil ya, orangnya sudah nunggu”. Alhamdulillah aku berseru, segera saja aku ke ruang temanku tersebut, dan ketika sampai aku disodori kwitansi tanda terima. Aku lihat jumlah di kwitansi tersebut sebesar Lima Ratus Ribu Rupiah. Wow…cukup besar buatku disaat aku sedang kekurangan seperti saat ini. Terima kasih ya Allah…Engkau memang Dzat yang tidak pernah menyalahi janji.

Ceritaku belum selesai… Pulang dari kantor, aku melihat seorang kakek tua yang jalannya sudah tertatih-tatih…Ia mengulurkan tangannya meminta-minta kepada orang-orang yang sedang makan di pinggir pintu gerbang kantorku. Karena jarak motorku dan kakek tersebut agak berseberangan, aku panggil kakek tersebut dengan isyarat tanganku. Si kakek kemudian bersegera menuju ke arahku.

Aku langsung keluarkan uang sepuluh ribu dari kantong celanaku dan kuberikan padanya. Si kakek itu berterima kasih dan mengucapkan Alhamdulillah. Ada kepuasan dalam hatiku ketika bisa membantunya.

Ketika aku sampai di rumah, aku mendapatkan sms dari teman usahaku, dan ia bilang ia menitipkan uang keuntungan usaha kepada teman kantorku yang ia temui hari ini. Jumlah uangnya sebesar kurang lebih 100 ribuan. Wah…Alhamdulillah aku kembali mengucapkan kalimat itu. Ternyata memang janji Allah adalah benar.

“Barangsiapa yang mendatangkan satu kebaikan, maka ia akan mendapatkan sepuluh kali balasan kebaikan yang ia lakukan. Dan barangsiapa yang mendatangkan kejahatan, maka ia tidak dibalas kecuali seperti apa yang telah ia lakukan.”

Maha Benarlah Allah dengan segala firman-Nya.

AJAIBNYA SEDEKAH


Seorang ibu berusia 59 tahun bernama Hastuti di Jati Asih Bekasi JAKARTA saat itu sedang gamang. Ia tengah berdiri di sebuah konter bank setelah menarik dana sebesar 1 juta rupiah dari Teller. Rasa sedih menghinggapinya lagi. Hampir saja ia menangis meratapi jumlah saldo tabungannya yang kini tersisa 7 juta sekian.
Bukan masalah duit yang tersisa yang sebenarnya yang membuat ia hampir menangis. Namun, sungguh saldo itu semakin jauh saja dari Biaya Setoran Haji yang berjumlah 28 juta.

Sudah berkali-kali ia mencoba menyisihkan uang yang ia miliki untuk dapat berhaji. Namun sudah berulang kali angka saldo itu tidak pernah lebih dari Rp 8 juta. Setiap kali sampai angka tersebut, selalu ada saja keperluan mendesak yang harus ia tutupi. Jadi, saldo di tabungan bukannya makin bertambah, yang ada selalu kurang dan berkurang.
Semalam Hastuti tak kuasa menahan gundahnya. Ia laporkan kegalauannya kepada Tuhan Yang Maha Mendengar dalam doa & munajat.

Seolah mendapat ilham dari Allah, paginya ia menarik dana sebesar 1 juta. Kali ini dana yang ia tarik bukan untuk keperluannya pribadi, namun uang sejumlah itu akan ia infakkan kepada anak-anak yatim yang berada di lingkungannya.

Sejak pagi, ibu Hastuti sudah keluar dari rumah. Menjelang sore, baru ia kembali setelah mengambil uang di bank dan kemudian membagikannya kepada anak-anak yatim di sekitar.

Ia tiba di rumah pada pukul setengah empat sore. Ia langsung menuju kamar. Usai ganti baju dan shalat Ashar, ia panggil pembantunya yang bernama Ijah untuk membuatkan secangkir teh.

Ijah pun datang dan membawakan teh untuk sang Majikan. Dalam rumah seluas 200 meter itu, hanya mereka berdua yang mendiami. Ibu Hastuti adalah seorang perempuan yang sudah belasan tahun menjanda. Ia memilik 3 orang putra dan 2 putri. Kini semuanya telah berkeluarga dan meninggalkan rumah. Ibu Hastuti tinggal sendiri bersama Ijah dalam masa tuanya. Hal ini mungkin adalah sebuah potret lumrah masyarakat modern Indonesia zaman sekarang.

Saat Ijah datang membawa teh pesanan majikannya. Setelah meletakkan cangkir teh di meja, Ijah mendekat ke arah majikannya untuk memyampaikan sebuah berita.
"Bu..., tadi saat ibu pergi, den Bagus datang kira-kira jam 9. Ia tadinya mencari ibu, tapi karena ibu gak ada di rumah, ia nulis surat dan nitipkan sebuah amplop cokelat."

Ibu Hastuti pun kemudian mengatakan, "Oalah... Kok nggak bilang-bilang kalau mau datang. Aku khan juga kangen. Sudah lama gak ketemu. Ayo, mana Jah suratnya. Mungkin dia juga kesel sudah datang jauh-jauh tapi gak ketemu dengan bundanya."

Ijah pun masuk kembali untuk mengambil surat den Bagus dan amplop yang dititipkan. Amplop cokelat itu seperti berisikan sejumlah uang. Bentuknya pun tebal. Apalagi dalam amplop tersebut bertuliskan logo sebuah bank. Namun hasrat untuk membuka amplop itupun ditahan oleh Bu Hastuti. Tangannya kemudian bergerak ke selembar kertas yang disebut sebagai surat oleh Ijah.

Bu Hastuti mulai membacanya. Diawali dengan basmalah dan salam, surat itu dibuka. Tak lupa ucapan dan doa kesehatan untuk bunda dari anak-anaknya.

Tak lebih dari 2 menit, surat itu telah selesai dibaca oleh ibu Hastuti. Namun dalam masa yang singkat itu, air mata membanjiri kedua matanya, mengalir deras menetesi pipi dan beberapa bulir terlihat jatuh di surat yang ia pegang. Kemudian ia pun mengintip uang yang berada dalam amplop cokelat itu. Kemudian ia berucap kata "Subhanallah!" berulang-ulang seraya memanjatkan rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan atas anugerah yang tiada terkira.

Seusai mengontrol hatinya, ia segera menelpon Bagus, anak pertamanya. Saat nada sambung terdengar, ia menarik nafas yang dalam. Begitu tersambung, bu Hastuti langsung mengucapkan salam dan mengatakan, "Terima kasih ya Nduk... Subhanallah, padahal baru semalam ibu berdoa mengadu kepada Allah kepingin berhaji, tapi ibu malu mau cerita kepada kalian semua. Takut ngerepotin... Eh, kok malah pagi-pagi kalian semua sudah nganterin duit sebanyak itu. Makasih ya, Nak... Nanti ibu juga mau telponin adik-adikmu yang lain. Semoga murah rezeki dan tambah berkah!"

Di seberang sana, Bagus putra pertamanya berkata, "Sama-sama bu... Itu hanya kebenaran kok. Beberapa hari lalu, saya ajak adik-adik untuk rembugan supaya dapat menghajikan ibu. Kebetulan kami semua lagi diberi kelapangan, maka Alhamdulillah uang itu dapat terkumpul. Mudah-mudahan ibu bisa berhaji selekas mungkin...." Nada suara Bagus terdengar ceria oleh ibunya. Seceria hati Hastuti kini. Sudah lama ia bersabar untuk dapat berhaji ke Baitullah.

Alhamdulillah setelah penantian sekian lama, Allah lapangkan jalan bu Hastuti untuk datang ke rumah-Nya dengan begitu mudah. Dengan dana Rp 30 juta dari anak-anaknya, niat untuk berhaji pun ia wujudkan pada tahun 2004. Walillahil Hamd!

Sungguh dalam setiap kesulitan ada kemudahan. Sungguh dalam setiap kesulitan, ada kemudahan! (QS: Al - Insyirah [94] : 5-6)

ini ajaibnya sedekah


sekarang saya adalah penggemar setia acara ‘menunggu buka’nya trans tivi yang diisi oleh ust. Yusuf Mansyur. ehm entah kenapa sepertinya ada magnet yang menarik saya untuk selalu melihat tayangan cerita2 ustadz muda ini.

seperti biasa tema yang diusung adalah tema sedekah. yang memang menurut saya banyak dilupakan orang…. beliau bercerita insya allah seperti ini : bahwa setiap kita sedekah diiringi dengan keikhlasan maka sebenarnya Allah telah menggantinya secara kontan. bunganya atau kelebihannya diberikan Allah bisa pada saat itu juga bisa kapan2 pas kita membutuhkan. pembayaran tersebut tidak hanya kepada kita, namun bisa juga kepada orang2 yang kita cintai, keluarga, teman dll.

ternyata, kharisma beliau ini membawa saya untuk mengikuti acara2 lain dimana beliau menjadi pembicara.

di salah satu acara di salah satu stasiun tv, beliau ditanya tentang pengalaman beliau saat di dalam bui. menurut saya ini tidak etis! selain pertanyaan yang sebenarnya tidak pas dengan tema acara tersebut, gaya bicara si host yang menurut saya agak menyudutkan. tapi wallahu a’lam bi showab. mungkin hanya perasaan saya. kemudian beliau malah berbagi cerita tentang pengalaman beliau saat di hotel prodeo. beliau sering tidak mendapat jatah makan. kebetulan beliau meyimpan satu roti, ketika hendak dimakan, beliau melihat semut yang berjajar. lalu beliau tidak jadi memakan roti tersebut, roti diangsurkan ke barisan semut, seraya berkata : semut, ini saya beri roti, tolong saya didoakan ya…subhanallah ini kisah nyata, karena sedekahnya ini, tidak lebih dari satu menit kemudian beliau diberi nasi oleh sipir. sedekahnya dibayar kontan ! dengan tambahan, terdapat kemewahan, nasi tersebut adalah nasi padang, yang nota bene jarang didapatkan oleh seorang penghuni hotel prodeo….

saya melihat tayangan itu, tidak percaya, kemudian dengan iseng besoknya saya praktekkan. saya mencoba memberi saudara saya sesuatu untuk berbuka, dengan nominal tertentu, karena ini proses uji coba maka saya ingat betul berapa nominal yang saya keluarkan. subhanallah setelah tarawih saya mendapat rejeki dari sesuatu yag tidak saya sangka2 dengan nominal yang sama. dalam hal ini saya berpikir bahwa Allah telah membayar saya kontan! bunganya mungkin nanti :).

lalu besoknya kembali saya coba, sekali lagi karena ini uji coba, maka saya ingat betul nominalnya, dan benar saja Allah memberi saya kontan! dari tempat yang saya tidak sangka2.plus bunganya

hal ini tidak saya ulangi ketiga kalinya. dengan dua kali trial saya sudah yakin bahwa sedekah memang mempunyai kekuatan. Allah tidak akan membiarkan hambanya meminjamkan harta kepadaNya, melainkan pasti Allah ganti dengan berlipat2 dan dari tempat yang tidak kita sangka2.apalagi jika sedekah tersebut disertai dengan keikhlasan…..

semoga kisah mini ini dapat menggugah hati….